Tingkatan AQ

Tipe Quiters (Orang-orang yang berhenti)

Mereka ini adalah orang yang AQ (Adversity Quotient)nya paling lemah ketika menghadapi berbagai kesulitan hidup. Mereka langsung menyerah ketika berhadapan dengan suatu kesulitan. Mereka tidak memanfaatkan peluang, potensi diri dan kesempatan dalam hidup. Ia akan menderita dan pilu ketika menoleh ke belakang dan melihat bahwa kehidupannya tidak optimal, kurang bermakna, banyak disia-siakan dengan boros dalam waktu dan hidup. Akibatnya, ia menjadi murung, sinis, pemarah, frustasi, menyalahkan semua orang di sekelilingnya dan iri hati pada orang-orang yang terus mendaki kehidupan ini.

Dominasi Bahasa Tubuh

Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Universitas California, Profesor Albert Mehrabian menunjukkan persentase pesan-pesan yang kita terima umumnya ketika kita berinteraksi dengan dunia: 1. Sebanyak 55% dari interaksi kita, dilakukan dengan menggunakan indra penglihatan. 2. Sebesar 38% dari apa yang ada di sekitar kita, umumnya kita berinteraksi dengan menggunakan suara 3. Sebanyak 7% dari apa yang ada di sekitar kita, umumnya kita berinteraksi dengan menggunakan kata-kata yang biasa kita gunakan. Dengan demikian, keserasian akan terjadi ketika suara Anda menyatu dengan kata-kata yang Anda ucapkan. Ketika tubuh Anda, nada suara Anda, dan kata-kata Anda menunjukkan makna yang sama, maka orang lain akan memahami bahwa Anda memang ‘orang yang tulus'(mukhlish). Selanjutnya,orang lain akan percaya pada Anda dan yakin dengan penampilan Anda. Ada suatu hasil yang mengejutkan bahwa ternyata, dari beberapa riset dan hipotesis dibuktikan bahwa 70% dari pembicaraan yang berlangsung antar manusia tidak semata disandarkan pada kata-kata yang terucapkan melalui lisan manusia. Namun, ia lebih banyak didasarkan pada isyarat, pandangan, senyuman, atau ekspresi dari wajah seseorang, yang semua itu sudah cukup mewakili ucapan. Dan hasil riset dan hipotesis tersebut dapat dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari manusia, terbukti dengan laporan akurasi kebenarannya.